oleh

Harpianda Sangat menyayangkan Sikap Bupati “Suhatri Bur” yang mendukung dan membeking pekerjaan illegal

Sumbartoday | Padang Pariaman — Tokoh masyarakat dan Anggota DPRD Padang Pariaman Fraksi Gerindra Harpianda Sangat menyayangkan”Sikap Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur SE MM”yang mendukung serta membeking pekerjaan ilegal dan salah tidak sesuai aturan menyangkut izin tambak udang di Nagari Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman berdasarkan laporan walinagari Gasan Gadang TS kepada Harpianda untuk mempermudah memberikan izin rekomendasi kepada pengusaha tambak udang. Yang menimbulkan polemik di tengah masyarakat nagari Gasan Gadang.

Tambak udang tersebut berada di 3 titik 1 di korong Kampung Tanjung dan 2 lagi di korong Madahiling dengan tambak yg sudah ada 8 tambak.Dan saat ini akan di bangun yg baru dan alat beratnya sudah di lokasi.

Menurut Harpianda tambak yang sudah ada saat ini ada 8 tambak yang di kontrak kepada,” oknum” ninik mamak tanpa musyawarah selama 10 Tahun 50 juta Jadi Berarti 5 juta setahun.

Sementara hasil tambak 10 M setahun,nPanen paling kurang 4 bulan sekali dengan hasil 5 M.

Sementara tanah tersebut tanah nagari, tanah negara, ini Perampasan kata Harpianda sama seperti kasus “Taman Hayati”, Ini bisa di bawa ke ranah hukum.

Menginngat dan menimbang hasil musyawarah dengan muspika karena kontrak tambak tersebut tinggal 2 Tahun lagi masyarakat tidak setuju karena banyak mudaratnya daripada manfaatnya, Karena tidak adanya kejelasan administrasi tambak udang tersebut mulai hari ini 27 September 2022 di tutup, Semuanya kita serahkan kepada masyarakat.

Padang Pariaman ini daerah kaya bukan daerah miskin. Apalagi SDA nya, Kenapa saat ini Padang Pariaman setiap tahun keuangannya defisit, karena pemerintah daerah tidak serius mengelola aset kekayaan daerah salah satunya tambak udang yg ada di di sepanjang pesisir pantai di Padang Pariaman.

Pemerintah harus bersikap cerdas, tambak-tambak udang tersebut kan bisa untuk menambah PAD Padang Pariaman, kapan Padang Pariaman ini mau maju. Akan tetap seperti ini-ini saja, Tidak akan berkembang.

Dulu Gasan Gadang terkenal dengan pukek tapi dan lambah tempat bersarangnya kepiting lokan dll saat ini sudah tak ada lagi.

Begitu juga dengan pembuangan limbah dari tambak udang yang saat ini di buang ke pintu muara.

TS selaku walinagari Gasan Gadang Karena desakan masyarakat pernah mempertanyakan mengenai administrasi kepada pengusaha tambak mendapat jawaban yang mengecewakan dari Pengusaha HL, “saya tidak berurusan dengan nagari” ucap pengusaha tersebut.

(Tim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed