Oleh Yohanes Wempi
Anies Baswedan merupakan sosok mantan aktivis mahasiswa yang terlibat dalam mengkritik kebijakan orde lama. Sekarang beliau datang ke Sumatera Barat dalam rangka memperkenalkan diri sebagai salah satu figur yang akan menjadi pemimpin NKRI ini dalam Pilpres 2024.
Pria kelahiran 7 Mei 1969 ini dikenal sebagai sosok yang cerdas dan disiplin disaat mahasiswanya. Sosok yang bisa jadi inspirasi bagi mantan aktivis mahasiswa masuk kedalam jajaran pemimpin untuk memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat Indonesia.
Anies Baswedan terbilang cukup aktif masa kuliah, semasa jadi aktivis Islam ada pergolakan ide dalam dirinya tentang keterbukaan, tentang demokrasi yang dihadapkan dengan kondisi represif era Orde Baru.
Anies kemudian mulai muncul dipangung pergerakan dan juga vigur yang dilahirkan dari aktivis mahasiswa tahun 1966. Penulis simpulkan dari leteratur yang ada Anies sebenarnya kalau boleh dikatakan ativis salah satu side effect dari gerakan 66, saya ini side efdect.
Maka sosok Anies sudah cocok didorong menjadi pemimpin Republik Indonesia yang berlatar belakang dari aktivis mahasiswa Islam. Dorongan ini juga sebagai inspirasi bagi mantan aktivis mahasiswa terkhusus Sumatera Barat. Saatnya reformasi dikembalikan kepada aktivis untuk kemajuan bangsa dan negara ini.
Walaupun hari ini keadaan politik Indonesia, dianalogikan sedang terperangkap ke dalam budaya pragmatisme, budaya dinasti politik, budaya korupsi yang penuh aroma transaksional dan pengaruh uang penuh bau tak sedap merusak negri ini.
Saat ini Penulis milihat demokrasi seakan tersesat ke dalam rimba belantara gelap politik yang dikangkangi perselingkuhan oligarki dan pengaruh vigur-vigur calon pemimpin banyak uang. Tidak hal asing kalau calon-calon baik legislatif, eksekutif dan bakal calon presiden disuguhkan melalu kekuatan uang dalam semua partai.
Pemilu tahun 2024, saran penulis harus menjadi pertarungan terbuka antara kelompok establish (status quo) atau penguasa uang dengan para mantan aktivis mahasiswa dan pihak pengusung komitmen reformasi. Sosok aktivis wajib mengambil alih demi keberlangsung nilai keadilan dan kesejahteraan rakyat. Kedepan tinggal menghitung hari perlu hadirnya kekuatan perubahan.
Yang oleh sirkulasi alam kehadirannya diniscayakan sebagai penanda dinamika pasang surut dunia perpolitikan dari masa ke masa. Pendorongnya ketika mengerasnya nafsu kekuasaan melanggengkan diri dan kelompok dengan segala cara. Membuat bias antara tindakan persuasif dan represif.
Sekarang saatnya aktivis mahasiswa menjadi pemimpin rakyat dan menurut Penulis, mantan aktivis mahasiswa wajib menguasai kepemimpinan disemua bidang baik legislatif, eksekutifnya paska pemilu tahun 2024. Barang tentu Anies merupakan inspirasi bagi mantan aktivis menguasai panggung tersebut. Selamat datang Anies Baswedan diranah minangkabau.
[*]
Komentar