Oleh Labai Korok Piaman
Tetua Kami dahulu jalan turunnya dari Malalo, Tanah Datar ke Asam Pulau, Kayutanam, Padang Pariaman, terus menyebar keseluruh tanah rantauan pasisie Piaman. Jalan penghubung ranah dan rantau tersebut masih ada, merupakan jalan teraman penghubung kaum dahulu. Sekarang sudah berada didua Kabupaten (Tanah Datar dan Padang Pariaman).
Semasa itu tetua kaum Kami Malalo sholat Jumaatnya dilakukan dimasjid Asam Pulau. Sedangkan alat transportasi kuno ada, yaitu padati, kudo baban yang hilir mudik dengan lancarnya, begitu kaba yang Kami dapat.
Jadi kaum Kami satu semuanyan dua daerah tersebut dan begitulah dekatnya hubungan antara Malalo dengan Asam Pulau. Sampai sekarang jalan itu masih ada, tapi sekedar dilalui oleh pejalan kaki dan para pemburu babi (olah raga rimba).
Sejarah jalan Malalo menuju Asam Pulau ini rencana kembali akan dibukak sebagai jalur utama menuju ke Tanah Datar, Padang Panjang atau ke Solok. Penulis selaku masyarakat Padang Pariaman memberi apresasi kepada Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyatakan siap membangun jalan alternatif Malalo-Asam Pulau tersebut.
Jalan Malalo-Asam Selaian dapat mengurangi kemacetan pada jalan Padang-Bukittinggi, jalan alternatif juga dapat mendukung potensi pariwisata, sosial ekonomi, masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan Malalo menuju Asam Pulau.
Pernyataan Kesiapan membangun jalan baru tersebut disampaikan Buya Mahyeldi ketika menerima kunjungan sejumlah tokoh masyarakat Nagari Guguak Malalo, ini pun juga diutarakan oleh Wali Nagari dan rombongan pada Penulis ketika bertemu dikawasan GOR.
Melalui media, Buya Mahyeldi, siap memulai pembangunan jalan Nagari Guguak Malalo-Korong Asam Pulau, jika lahannya ada dan sudah disiapkan masyarakat. Penulis karena lama di Asam Pulau, sewaktu ada pesantren ashabul Kahfi menyakini pembangunan akan lancar, tidak ada hambatan.
Bahkan, sebagai bentuk keseriusannya, orang nomor satu di Sumbar ini rencana jika tidak ada halang melintang akan melakukan survei dengan menggunakan motor trail guna melihat langsung track jalan bersama OPD Pemprov Sumbar.
Pembangunan jalan alternatif diperlukan oleh daerah Sumatra Barat untuk membuka kawasan ekonomi baru dan pertumbuhan baru untuk kesejahteraan rakyat. Menurut Penulis sangat tepat jalan Asam Pulau menuju Malalo diseriuskan pembangunannya.
Harapannya tentu tidak dibebani pada Gubernur Sumatera Barat saja rencana membukak jalan tersebut, tapi Anggota Dewan yang terhormat perlu juga terlibat aktif menganggarkannya.
Ditambah dukung semua pihak juga diperlukan, terkhusus kementrian kehutanan segera memberikan izin memperlebara jalur jalan dikawasan hutan lindung tersebut[*].
Komentar