oleh

Bersama Dinas Perikanan Sumbar, Wabup Risnawanto Lepas 10 Ribu Bibit Ikan Gariang di Batang Lapu Lubuak Gadang

Pasaman Barat | Sumbartoday.co.id–  Sebanyak 10 ribu bibit ikan gariang dilepas Wakil Bupati Pasaman Barat bersama Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Barat di Batang Lapu Lubuak Gadang Nagari Koto Tangah Kecamatan Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat, Rabu (12/7).

Dalam kesempatan itu, turut hadir Kabid Ruang Laut Dinas Perikanan Provinsi Sumbar Marwan, Staf Ahli, Kepala OPD, Forkopimca, Wali Nagari, kelompok tani dan stakeholder terkait lainnya.

Wakil Bupati Risnawanto mengatakan bahwa bibit ikan gariang yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar itu adalah sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pelestarian ikan sungai. Selain itu, juga sebagai bentuk perhatian kepada pangan masyarakat dan ekonomi masyarakat.

“Namun, untuk pelestariannya diharapkan masyarakat dan kelompok tani dapat membuat larangan ikan atau bahasanya beruduh,” katanya.

Ia menambahkan, jika saat ini baru 10 ribu bibit ikan yang dilepaskan. Maka Pemda Pasbar akan menambah lagi bibit ikan jenis lain yang pas disandingkan dengan ikan gariang.

“Ini sebagai bentuk peningkatan ekonomi masyarakat. Jika ikan ini panen bisa digunakan untuk pemuda dan pembangunan masjid, sehingga diperlukan kerjasama untuk menjaga ikan ini,” kata Wabup Risnawanto.

Sementara itu, Kepala Bidang Ruang Laut Dinas Perikanan Provinsi Sumbar Marwan mengatakan bahwa Kabupaten Pasaman Barat menerima bantuan bibit ikan sebanyak 25 ribu ekor ikan. Untuk di Batang Lapu Lubuak Gadang Nagari Koto Tangah Kecamatan Koto Balingka ini sebanyak 10 ribu ekor.

“Kita tebarkan bibit ikan ini dengan harapan cepat berkembang biak. Karena Pemerintah Provinsi Sumbar berkomitmen untuk memperhatikan perkembangan ikan di perairan. Karena ikan gariang ini salah satu ikan yang mulai punah karena tingkah pola masyarakat ketika menangkap ikan,” katanya.

Ia berharap kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian ikan ini dan meminta untuk tidak menggunakan cara menangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Seperti meracun, menggunakan setrum dalam menangkap ikan.

“Bisa juga digunakan kearifan lokal dalam menjaga kelestarian ikan gariang ini, seperti ikan larangan tadi,” katanya.

(RU)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed