oleh

Irjen Pol (Purn) Fakhrizal Maju ke DPR RI, Siap Bela Kepentingan Masyarakat Badarai

SUMBAR |  Mantan Kapolda Kallimantan Tengah dan Sumatera Barat, Irjen Pol (Purn) Fakhrizal ikut bersaing memperebutkan kursi di DPR RI pada Pileg 2024. Beliau maju dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Jenderal murah senyum ini mengatakan siap bersaing dengan calon lainnya. Ia mengklaim memiliki rekam jejak yang baik sehingga akan dipercaya oleh masyarakat.

Rekam jejak anak kanagarian Kamang Mudik agam yang lahir  pada 26 April 1963 ini lebih banyak di kepolisian. Ia tercatat pernah menjadi Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (2015—2016) dan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (2016—2019).

Menurutnya,  selama menjadi Kapolda, ia menyelesaikan banyak kasus yang berpihak kepada masyarakat.

Salah satunya adalah apa yang menimpa Iwan Mulyadi. Iwan merupakan korban salah tembak oknum polisi di Pasaman Barat pada 2006.

Akibat salah tembak ini, Iwan harus menggunakan kursi roda. Negara kemudian memerintahkan mengganti biaya immaterial senilai Rp300 juta.

Namun, silih berganti Kapolda, hak Irwan tak kunjung dibayarkan. Irwan terus berjuang tapi tak ada hasil. Ia nyaris patah semangat.

Harapannya tumbuh kembali saat Fakhrizal menjabat Kapolda. Dijelaskan Fakhrizal, ketika menerima kabar soal Iwan yang menuntut hak-nya, dia langsung memerintahkan Kapolres Pasbar untuk menjemput Iwan ke rumahnya, untuk dibawa ke Mapolda Sumbar.

“Melihat Iwan yang tak bisa berjalan, dan hanya duduk di kursi roda, saya yang teriris rasanya,” lanjut jenderal bintang dua itu.

Kapolda langsung membayarkan hak Irwan. Irwan sangat bersyukur karena haknya dipenuhi oleh Fakhrizal yang saat itu menjabat Kapolda Sumbar mewakili negara.

Tidak hanya Iwan, Fakhrizal juga memiliki rekam jejak menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat lainnya seperti kasus konflik antara masyarakan dengan perusahaan di Mutiara Agam Lubuk Basung yang sudah lama tidak selesai selesai dapat diselesaikan dengan tuntas dan banyak lagi kasus kasus lain yang dapat dituntaskan.

Dikala menjadi Kapolda, ia digelari gelar “Jenderal Ninik Mamak”. Gelar itu diberikan karena ia dianggap mampu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat.

Setelah tak menjabat Kapolda, Fakhrizal berlabuh ke politik. Ia mengikuti pertarungan menjadi Gubernur Sumbar berpasangan dengan Genius Umar.

Bapak empat anak ini kalah di persaingan pemilihan Gubernur . Pasca itu, ia kemudian berlabuh ke partai politik dan bergabung dengan PDIP.

Fakhrizal menjelaskan, dirinya memilih bergabung dengan PDIP lantaran partai tersebut peduli dengan masyarakat bawah.

Selain itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan tokoh nasional keturunan Minang.

“Bu Mega keturunan Minang, sama dengan saya. Minang banyak melahirkan para tokoh nasional. Termasuk Bu Megawati,” tutur Fakhrizal.

Purnawirawan Jenderal Bintang Dua itu berharap, bersama PDIP dirinya bisa membangun Sumbar jadi makin baik lagi dari sekarang.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed