oleh

Posyandu Digital dan Produk Lokal Padang Pariaman: Langkah Baru Menuju Nagari Mandiri

-BERITA-77 Dilihat

KABUPATEN PADANG PARIAMAN | Di tengah semangat pembaruan pelayanan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menggelar pengukuhan Tim Pembina Posyandu Kabupaten masa bakti 2025–2030, Ketua Tim Pembina Posyandu Kecamatan, serta Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Acara yang berlangsung di Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Selasa (4/11), menjadi momentum penting dalam sejarah pembangunan daerah ini.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Rudy Repenaldi Rilis, para kepala OPD, staf ahli, asisten, camat se-kabupaten, serta wali nagari. Momen pelantikan berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan, menggambarkan wajah baru Padang Pariaman yang bertekad menggabungkan inovasi teknologi dan kearifan lokal dalam pelayanan publik.

Salah satu sorotan utama acara ini adalah penayangan video transformasi digital Posyandu, sebuah inisiatif baru yang menjadi simbol modernisasi layanan kesehatan masyarakat. Dengan teknologi sebagai pendukung, Posyandu diharapkan tak lagi sekadar menjadi tempat penimbangan balita atau imunisasi, melainkan pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis digital.

Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten, Ny. Nita Christanti Azis, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang baru dikukuhkan. Ia menegaskan pentingnya kerja tulus dan kolaboratif demi kesejahteraan keluarga di seluruh nagari. “Amanah ini bukan hanya jabatan, tapi panggilan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, tangguh, dan berdaya,” ujar Nita.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmat Hidayat menekankan peran penting Tim Pembina Posyandu di semua jenjang. Ia mengingatkan bahwa pembinaan yang kuat dan berkesinambungan merupakan kunci keberhasilan program kesehatan masyarakat. “Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh agar program Posyandu digital benar-benar terintegrasi dalam perencanaan dan penganggaran daerah,” katanya.

Lebih jauh, Rahmat menambahkan bahwa keberhasilan layanan Posyandu tidak hanya bergantung pada fasilitas, tetapi juga pada sinergi lintas sektor. Kolaborasi antara perangkat daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dinilai sebagai fondasi utama yang akan menentukan keberlanjutan inovasi ini.

Pengukuhan tersebut juga sekaligus menjadi tonggak baru bagi Dekranasda Kabupaten Padang Pariaman, yang kini diarahkan untuk memperkuat identitas ekonomi kreatif daerah. Melalui koordinasi yang lebih erat dengan tim Posyandu, diharapkan muncul bentuk kolaborasi antara pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

Dua pilar besar — Posyandu Digital dan Produk Lokal Unggulan — kini dihadapkan sebagai motor ganda pembangunan Padang Pariaman. Di satu sisi, kesehatan keluarga diperkuat melalui layanan modern berbasis data digital. Di sisi lain, ekonomi rumah tangga ditumbuhkan lewat pengembangan kerajinan tangan, pangan olahan, dan produk lokal yang siap bersaing di pasar yang lebih luas.

Dengan semangat “sinergi, kolaborasi, dan inovasi,” pemerintah daerah menegaskan bahwa program ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi langkah strategis menuju perubahan nyata. Setiap nagari diharapkan mampu menjadi contoh nagari sehat dan produktif dengan dukungan teknologi serta semangat gotong royong.

Momentum di Parit Malintang itu menegaskan arah baru pembangunan Padang Pariaman — memadukan digitalisasi pelayanan masyarakat dengan penguatan ekonomi lokal. Inilah babak baru yang menjanjikan bagi nagari-nagari di ranah Minang: lebih sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed