Padang Pariaman | Festival Anak Nagari Kampuang Galapuang Ulakan Baralek Gadang resmi dibuka dengan penuh semangat oleh Wakil Bupati Padang Pariaman Rahmat Hidayat pada Senin (3/11). Acara ini berlangsung di Nagari Kampuang Galapuang, Kecamatan Ulakan Tapakis, dan menjadi salah satu agenda unggulan dalam rangkaian “Padang Pariaman 100 Festival”.
Tema besar yang diangkat tahun ini, “Syarak Mangato, Adat Mamakai”, merefleksikan akar filosofis masyarakat Minangkabau dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Melalui tema itu, panitia ingin menegaskan bahwa adat dan agama tetap menjadi pedoman dalam dinamika modernitas yang terus berkembang.
Sejak pembukaan, suasana nagari terasa hidup dengan hadirnya berbagai kegiatan bernuansa budaya dan sosial. Festival ini tidak hanya menampilkan kesenian tradisional seperti silek, tambua tanda, dan pasambahan adat, tetapi juga menghadirkan talkshow layanan hukum (Posbakum), ngeteh sore bersama Kapolres, serta bazar sembako dan pameran UMKM.
Rahmat Hidayat dalam sambutannya menegaskan bahwa festival ini memiliki tiga nilai utama, yakni pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi lokal, dan penguatan tali silaturahmi antarwarga. Ia menyebut sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga warisan adat di tengah arus globalisasi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga Galapuang yang telah bahu-membahu menyukseskan kegiatan besar tersebut. Menurutnya, semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat adalah cerminan sejati dari filosofi “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” yang dipegang teguh oleh masyarakat Padang Pariaman.
Sementara itu, Wali Nagari Kampuang Galapuang Ulakan, Ali Waldana, menuturkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial tahunan. Festival ini, katanya, merupakan wadah pemberdayaan masyarakat serta ruang penguatan nilai adat di era modern. Ia mengajak seluruh warga untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri sebagai kekuatan membangun nagari.
Ali Waldana juga menekankan pentingnya dukungan lintas sektor agar festival tidak berhenti pada momen perayaan semata, tetapi berlanjut menjadi gerakan sosial-ekonomi yang berdaya guna. Melalui kegiatan UMKM, inovasi pertanian, serta pelayanan kesehatan masyarakat, Galapuang ingin menunjukkan bahwa adat dan pembangunan bisa berjalan beriringan.
Bagi masyarakat setempat, Festival Anak Nagari menjadi momentum untuk memperkenalkan kekayaan budaya mereka kepada generasi muda. Nilai-nilai gotong royong, sopan santun, dan kebersamaan yang terjalin selama festival diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas nagari sendiri.
Festival ini juga menjadi contoh inspiratif bagi nagari-nagari lain di Kabupaten Padang Pariaman. Konsep penyatuan budaya, ekonomi, dan sosial yang diusung menunjukkan bahwa tradisi lokal dapat menjadi motor penggerak pembangunan daerah berbasis kearifan lokal.
Dengan semangat yang membara dan partisipasi masyarakat yang luar biasa, Festival Anak Nagari Kampuang Galapuang Ulakan Baralek Gadang diprediksi menjadi salah satu festival paling berkesan di tahun ini. Ulakan Tapakis bukan hanya menjadi panggung budaya, tetapi juga simbol persatuan dan kebangkitan masyarakat nagari di Padang Pariaman.
Catatan Redaksi: Festival ini menjadi bukti bahwa budaya dan pembangunan bisa bersinergi indah ketika masyarakat, pemerintah, dan tokoh adat berjalan bersama untuk menjaga marwah nagari.
TIM

																				








Komentar