oleh

Sukseskan Pemilu 2024, Ponpes Madrasatul Ulum Ajak Masyarakat Tolak Politik Identitas dan Tangkal Hoaks

PDG. PARIAMAN | Indonesia sebagai negara demokratis memasuki tahap krusial dalam Pemilu 2024. Untuk mewujudkan pesta demokrasi yang damai dan berkualitas, perlu adanya upaya bersama dalam mencegah politik identitas, black campaign, mengatasi penyebaran informasi palsu (hoax), dan melawan money politics.

Hal itu diungkap John Hendri, Tengku Bandaro Labay, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Madrasatul Ulum Lubuk Pua, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Kabupaten Padangpariaman.

“Kami mengimbau masyarakat agar menyambut pesta demokrasi Pemilu 2024  dengan damai tanpa ada saling hujat, ujaran kebencian, politik identitas, black campaign dan juga berita hoaks,” kata John Hendri.

Menurut John Hendri, untuk menciptakan pemilu berjalan dengan aman, damai dan lancar, pihaknya selalu mengajarkan para santri untuk bersikap tawasuth, yakni sikap moderat tidak ekstrem dan tegak lurus tanpa berpihak ke kanan atau kiri.

“Sikap ini mengutamakan toleransi, saling menghargai pendapat. Selain itu, kami juga mengarahkan para santri agar menjadi duta rahmat dengan menyebar kasih sayang dan kebaikan. Jangan menghasut dan menghujat,” tegasnya.

Selain itu, ungkap John Hendri, demi menjaga kerukunan masyarakat, diharapkan para peserta Pemilu tidak menggunakan politik identitas. Pasalnya, sangat berbahaya persatuan dan kesatuan.

“Mengapa kita harus menolak politik identitas? Kalau terkait pentingnya identitas, memang iya. Lalu, apanya yang kita tolak? Yaitu politik identitas yang digunakan untuk kepentingan politik,” tegasnya.

John mengakui, ada langkah-langkah preventif dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk menciptakan suasana pemilu yang kondusif. Pertama, antisipasi black campaign. Kedua, berangas hoaks dan ketiga lawan money politik.

“Menciptakan suasana kondusif pemilu bukan hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu dan aparat keamanan, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Suksesnya Pemilu 2024 tidak hanya menciptakan pemimpin yang dipilih oleh rakyat, tetapi juga mengokohkan fondasi kuat demokrasi di Indonesia,” tutupnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed