oleh

Bawaslu Padang Pariaman Gelar Rapat Evaluasi Pemilu 2024

PADANG PARIAMAN | Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Padang Pariaman menggelar Rapat Evaluasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 pada Minggu (02/2) di Gedung Serbaguna RM Sambalado Pariaman. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman, Azwar Mardin dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

Turut hadir dalam rapat evaluasi ini Komisioner Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Muhammad Khadafi, perwakilan Kapolres dan Dandim, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), wali nagari, tokoh masyarakat, serta awak media dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Forum Wartawan Parlemen (FWP).

Komitmen Pengawasan dan Perbaikan Pilkada 2024

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu Padang Pariaman, Azwar Mardin, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pengawasan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan datang.

“Pengawasan untuk Pilkada ke depan harus lebih baik dan kami berharap sosialisasi kepada masyarakat juga lebih maksimal. Kami sangat mengapresiasi peran insan pers yang telah membantu jalannya pemilu di Padang Pariaman,” ujarnya.

Azwar juga menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam setiap tahapan pemilu. Menurutnya, kerja sama antara semua pihak sangat dibutuhkan agar demokrasi di Indonesia semakin matang dan terpercaya.

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Muhammad Khadafi, menyoroti tantangan besar dalam penyelenggaraan pemilu serentak yang mencakup pemilihan presiden dan legislatif secara bersamaan di 38 provinsi dan lebih dari 500 kabupaten/kota di Indonesia.

“Awalnya banyak pihak meragukan apakah pemilu serentak dapat terlaksana dalam satu hari, mengingat negara maju seperti Amerika Serikat pun tidak menerapkan sistem ini. Namun, Indonesia berhasil menyelenggarakannya meski ada berbagai tantangan,” jelas Khadafi.

Ia juga mengungkapkan bahwa di Sumatera Barat, lebih dari 17.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus melakukan pemungutan suara ulang akibat berbagai dinamika yang terjadi. Meski demikian, ia mengapresiasi jalannya pemilu yang berlangsung relatif aman tanpa insiden besar yang mengganggu stabilitas daerah.

“Tidak ada kaca yang pecah, tidak ada batang yang menetes, dan tidak ada asap mengepul di Sumatera Barat. Jika pun ada dinamika, lebih banyak terjadi di ruang digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube,” tambahnya.

Khadafi menegaskan bahwa evaluasi ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki sistem pemilu ke depan. Salah satu fokus utama adalah pemutakhiran data pemilih yang lebih akurat serta penyelesaian sengketa pemilu melalui mekanisme musyawarah, yang terbukti efektif dalam mengurangi jumlah gugatan dari Sumbar ke Mahkamah Konstitusi.

Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan pelaksanaan Pilkada mendatang dapat berjalan lebih baik, transparan dan akuntabel demi menjaga kepercayaan publik terhadap demokrasi di Indonesia.

Dikhir acara pihak bawaslu adakan sesi tanya jawab bersama rekan rekan media

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

News Feed