Padang Pariaman | Ketua sementara Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Padang Pariaman (KONI Padang Pariaman), Zahirman, S.Sos., menegaskan bahwa momentum rakorsI (rapat koordinasi dan konsultasi) yang digelar pada 3 November 2025 di Aula Dinas Kesehatan Padang Pariaman adalah titik awal terwujudnya kepemimpinan baru yang visioner untuk olahraga daerah.
Melalui forum tersebut, seluruh pengurus cabang olahraga bersatu dalam satu visi untuk menyambut Musyawarah Kabupaten Luar Biasa KONI Padang Pariaman (Musorkablub) yang akan digelar dalam waktu dekat.
Pada pembukaan acara, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya mewakili Bupati Padang Pariaman, Syofrion, M.Si., menyampaikan arahan penting. Ia mengajak pemerintah daerah, pengurus KONI, pengurus cabang olahraga, atlet, dan insan olahraga untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam membangun olahraga di Kabupaten ini.
“Bersama‑sama kita bangun olahraga Padang Pariaman ke depan dengan saling memberikan dukungan … Sinergi ini menjadi cerminan langkah kita menuju kemajuan olahraga daerah,” ujarnya.
Dalam laporannya, Zahirman menyebut bahwa agenda utama rakorsi adalah membahas persiapan Musorkablub, termasuk penetapan syarat peserta, calon ketua, serta tata cara pemilihan.
Ia juga secara tegas mengundang seluruh pengurus cabang olahraga untuk turut serta secara aktif dalam Musorkablub nanti. “Kami berharap seluruh pengurus hadir dan memberikan suara terbaik demi kemajuan olahraga Padang Pariaman,” tegasnya.
Dari hasil rapat menghasilkan sejumlah keputusan penting:
Pertama, Musorkablub akan dilaksanakan tanggal 8 November 2025 di Hall IKK Parik Malintang.
Kedua, jumlah cabang olahraga yang berhak mengikuti Musorkablub ditetapkan sebanyak 37 cabang olahraga.
Ketiga, pendaftaran bakal calon Ketua Umum KONI Padang Pariaman periode 2024‑2028 dibuka mulai 3 hingga 5 November 2025.
Rakorsi tersebut bukan sekadar rapat administratif semata, melainkan sebuah panggilan untuk transformasi. KONI Padang Pariaman ingin memastikan bahwa pemilihan kepemimpinannya bakal berjalan secara demokratis, transparan, dan menghasilkan figur yang memiliki integritas tinggi, visi yang luas, serta mampu membawa prestasi olahraga daerah ke tingkat lebih tinggi.
Hal ini penting mengingat bahwa pengelolaan olahraga daerah tidak hanya soal prestasi dalam kompetisi, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia, pembinaan atlet, tata kelola organisasi yang baik, dan sinergi antara pemerintah dan pelaku olahraga.
Dari perspektif pembangunan daerah, momentum ini juga merefleksikan tekad Kabupaten Padang Pariaman untuk menjadikan olahraga sebagai bagian integral dari strategi pembangunan sosial‑budaya. Ketika infrastruktur, pembinaan, dan regulasi olahraga terus diperkuat, maka diharapkan muncul efek multiplikasi: aktivitas fisik meningkat, prestasi olahraga naik, citra daerah makin positif, serta masyarakat lebih sehat dan aktif.
Bagi pengurus cabang olahraga, rakorsi ini memberi kesempatan untuk menyuarakan aspirasi, menyepakati mekanisme pemilihan, serta memastikan hak partisipasi mereka tidak terabaikan. Karena keberhasilan Musorkablub dan kepemimpinan baru nanti sangat bergantung pada keterlibatan aktif dari semua elemen: atlet, pelatih, pengurus cabang, KONI, dan pemerintah daerah.
Bagi publik dan masyarakat luas di Padang Pariaman, proses ini menghadirkan harapan baru bahwa masa depan olahraga daerah akan mengalami pembaharuan. Dengan kepemimpinan yang tepat, dana pembinaan akan lebih tersalur, program pengembangan lebih terarah, dan prestasi akan lebih mudah diraih—baik di level provinsi, nasional, maupun internasional.
Sebagai penutup, rakorsi yang digelar menjadi pintu gerbang bagi sebuah perjalanan baru: bukan hanya pergantian kepemimpinan dalam organisasi olahraga, tetapi pembentukan komitmen bersama untuk mengangkat olahraga Kabupaten Padang Pariaman ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan persiapan matang, mekanisme yang jelas, dan kolaborasi antar‑stakeholder yang kokoh, Musorkablub nanti diharapkan menghasilkan tokoh pemimpin yang membawa olahraga Padang Pariaman kepada kejayaan baru.
Editor’s Note: Proses demokrasi olahraga seperti ini merupakan indikasi positif bagi governance organisasi olahraga daerah. Warga dan pelaku olahraga diharapkan terus memantau jalannya Musorkablub serta memastikan bahwa komitmen yang telah dicetuskan benar‑benar diwujudkan dalam program dan hasil.
TIM.

																				








Komentar