oleh

“Wabup Rahmat Hidayat Tampilkan Inovasi Padang Pariaman yang Berakar dari Spirit Gotong Royong”

-BERITA-36 Dilihat

“Dari SIKAP hingga PAMOR: Wujud Nyata Transformasi Digital dan Sosial Padang Pariaman”

“Rahmat Hidayat: Inovasi Tak Sekadar Ide, Tapi Gerak Nyata untuk Masyarakat”

“Kabupaten Padang Pariaman Mantap Menuju IGA 2025 dengan 300 Inovasi Unggulan”

“Sport Tourism dan Digitalisasi ASN: Dua Sayap Kemajuan Padang Pariaman di Panggung Nasional”

JAKARTA | Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmat Hidayat, tampil penuh semangat di hadapan tim penilai Innovative Government Award (IGA) 2025. Bertempat di Kantor Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Jakarta, Kamis 6 November 2025, ia memaparkan sederet inovasi unggulan yang lahir dari kerja kolektif ASN dan masyarakat Padang Pariaman.

Dalam kesempatan itu, Rahmat mengisahkan perjalanan panjang daerahnya membangun budaya inovasi. Sejak 2018, jumlah inovasi meningkat tajam dari 75 menjadi lebih dari 300. “Ini bukan hanya angka, tapi bukti bahwa ASN kita kini bergerak dengan hati, bukan sekadar rutinitas,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.

Ia menekankan bahwa semangat berinovasi tak lepas dari dukungan kebijakan yang konsisten. Pemkab Padang Pariaman telah menetapkan berbagai regulasi yang mendorong munculnya ide-ide kreatif di semua lini. “Kami ingin birokrasi yang hidup, yang mendengar dan beradaptasi dengan kebutuhan rakyatnya,” tambahnya.

Salah satu inovasi digital yang paling menonjol adalah SIKAP (Sistem Informasi Kinerja Aparatur). Aplikasi ini memungkinkan pengawasan kinerja ASN secara real time melalui sistem absensi digital, pelaporan kegiatan, hingga fitur face recognition. Melalui SIKAP, Pemkab berhasil mengefisienkan anggaran hingga Rp2 miliar per tahun.

Tidak berhenti di situ, SIKAP juga terintegrasi dengan SIMPEG, memperkuat tata kelola kepegawaian berbasis data dan akuntabilitas publik. Inovasi ini bahkan mulai menarik perhatian daerah lain sebagai contoh praktik baik transformasi digital sektor publik.

Selain transformasi digital, Rahmat juga memperkenalkan inovasi non-digital yang tak kalah menarik, yakni PAMOR (Pengembangan Pariwisata Melalui Olahraga Rekreasi). Program ini menggabungkan semangat olahraga, wisata, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

Melalui PAMOR, masyarakat di nagari-nagari didorong menjadi tuan rumah sport tourism seperti bersepeda, paralayang, pacu kuda, hingga arung jeram. “Kegiatan ini bukan hanya hiburan, tetapi wadah ekonomi baru bagi warga,” jelas Rahmat di hadapan tim penilai.

Ia mengisahkan bagaimana setiap akhir pekan, pemerintah daerah bersama komunitas lokal bersepeda menjelajahi nagari, berinteraksi langsung dengan warga. “PAMOR adalah cara kami mendekatkan diri dengan rakyat sambil menggerakkan ekonomi,” tuturnya hangat.

Inovasi tersebut sejalan dengan misi ke-3 RPJMD Padang Pariaman, yakni memperkuat perekonomian daerah dan memperluas kesempatan kerja. Program PAMOR kini menjadi magnet baru wisatawan dan pelaku UMKM lokal yang merasakan dampak nyata peningkatan pendapatan.

Setelah sesi pemaparan, proses penilaian akan berlanjut ke tahap validasi lapangan pada 10–21 November 2025. Sementara penyerahan penghargaan IGA dijadwalkan pada 2–5 Desember 2025 di Jakarta. Rahmat menyampaikan optimismenya, “Kami tidak hanya ingin menang, tapi ingin menunjukkan bahwa inovasi adalah nafas birokrasi kami.”

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, Padang Pariaman kini menempatkan diri sebagai kabupaten yang tidak hanya adaptif, tetapi juga inspiratif di level nasional.

Catatan Redaksi:

Berita ini disusun berdasarkan rilis resmi Dinas Kominfo Kabupaten Padang Pariaman, menyoroti peran kepemimpinan Wakil Bupati Rahmat Hidayat dalam membangun ekosistem inovasi daerah yang menggabungkan digitalisasi, partisipasi masyarakat, dan budaya gotong royong.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed