Oleh Yohanes Wempi | Ketua Gugus Darma Minanga Kabawa
Dalam dunia pendidikan Kita, kurikulum atau program Implementasi Kurikulum Merdeka (IMK) aktivitas pramuka sebagai sarat seorang peserta didik itu naik kelas. Ini tercantum pada Peraturan Menteri No. 063 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK).
Kegiatan kepramukaan di sekolah seperti SMK/SMA/MAN/Pondok Pesantren sangat mendukung pendidikan karakter yang saat ini mengedepankan kurikulum merdeka dan assesmen nasional. Semua aktivitas kepramukaan berlandaskan dengan semangat gotong-royong, tenggang rasa, toleransi dan kreativitas, sangat sejalan dengan profil belajar Pancasila. Dan itu wajib diterima peserta didik.
Implementasi kurikulum merdeka memberikan ruang penguatan karakter pada kegiatan pramuka tersebut. Diataranya siswa-siswi untuk mendapatkan kenaikan kelas dan kelulusan sekolah berpatokan kepada hasil-hasil keaktifan dan penerapan nilai-nilai mereka dipramuka. Arti kata nilai pramuka menentukan kenaikan kelas dan kelulusan anak sekolah.
Begitu penting aktivitas kepramukaan didunia pendidikan kita, pertanyaannya, apakah sekarang sudah tersedia pamong satuan karya (Saka) atau pembina pramukanya ?. Jawabanya belum. Hasil kajian Tim Gugus Darma Minanga kabawa Propinsi Sumatera Barat butuh sumber daya manusia (SDM) 5.000 orang untuk sekolah tingkat menengah atas ini.
Belum lagi kebutuhan untuk sekolah menengah pertama dan sekolah dasar (SMP, MTSN, SD, SDIT, MIS dan lainnya), jumlah personilnya untuk pembina atau pelatihnya butuh puluhan ribu orang. Ini tantangan bagi para aktivis Pramuka yang ada di Sumbar.
Perlu Penulis jelaskan bahwa yang membentuk karakter anak didik di pramuka disekolah itu adalah Pamong dan Pembina Pramuka. Yang disebut Pamong itu sendiri adalah seorang anggota dewasa gerakan pramuka yang membina dan mengembangkan Satuan Karya Pramuka (Saka) bersama Instruktur Saka.
Pada saat anggota dewasa tersebut membina dan mengembangkan kegiatan kepramukaan di Saka, yang bersangkutan disebut dengan Pamong Saka. Selanjutnya, ketika yang bersangkutan membina dan mengembangkan kegiatan kepramukaan di gugus depan, maka yang bersangkutan disebut dengan Pembina Pramuka.
Sekarang gugus darma Minanga Kabawa (MIKA) hadir untuk membantu menyiapkan dan menyuplai SDM tersebut dengan program rekrutmen dan menyadarkan kembali para anggota Pramuka dewasa untuk kembali aktif menghidupkan pramuka disekolah-sekolah.
Doanya, tantangannya kedepan Gugus Darma Minanga Kabawa (MIKA) yang berjalan dengan kesukarelaan tinggi, optimis kekurangan pamong, pembina pramuka tersebut bisa disuplai melalui program Gugus Darma Minanga Kabawa (MIKA) secara cerdas[*]
Komentar