Pasaman Barat, Sumbartoday.co.id | Dalam rangka melaksanakan kurikulum dan penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA) di setiap lembaga peradilan, atau madrasah.
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Pasaman Barat, Rabu (8/5) kemarin didampingi yang guru pengasuh melaksanakan praktek membuat tempe di madrasah itu, Bandarejo, Simpang Empat, Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat.
Praktek home industri atau membuat kerajinan rumah tangga bersama majelis guru MAN 5 Pasaman Barat dipandu Imam Mukholit dan Srir Lestari. Dari praktek membuat tempe itu, kegiatannya berjalan lancar dan sukses, kata Kepala Madrasah itu, Yelliza Gusti
Belajar dan praktek membuat tempe, ulas Yelliza Gusti, merupakan aplikasi terhadap projek P5P2RA bagi peserta didik MAN 5 Pasaman Barat, didampingi dan selalu dibimbing guru pengampunya.
“Keberhasilan para siswa mempraktekkan antara ilmu teori dengan pengetahuan lapangan, menandakan, pelajar MAN 5 Pasaman Barat mampu memahami dan mengaplikasikan materi inti dari P5P2RA dengan baik”, ulas kepala MAN 5 itu, menguraikan.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Suroyo, mengakui, perpaduan antara ilmu teori dengan praktek, sebagai aplikasi dari proyek P5P2RA bagi peserta didiknya. Selain itu, kegiatan yang diikuti peserta didiknya juga sebagai aplikasi dari kurikulum merdeka.
Produk tempe, yang saat ini dipraktekkan peserta didiknya, dikembangkan lebih lanjut sebagai bekal bagi para siswanya menjadi entrepreneur yang sukses. Usaha produktif bidang pengolahan dan pembuatan tempe, jika dikelola maksimal dan berlanjut, kegiatan ini bisa menjadi lahan usaha bagi pengelolanya.
Dengan prestasi ini, ulas Suroyo lagi, bisa menjadi lahan usaha produktif bagi generasi. Usaha pembuatan tempe, walau terkesan sederhana, dan dianggap sebagian orang sebagai bahan dapur bagi setiap keluarga, tapi jika dikelola secara maksimal hasilnya membanggakan bagi pengelolanya.
(gmz)
Komentar