Pasaman Barat, Sumbar Today– Aksi Panen Raya Produksi Tanaman Padi Sawah dengan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2022 Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Pasbar Risnawanto. Karena sesuai dengan peraturan presiden bahwa lebih dari 20 persen anggaran ADD adalah untuk ketahanan pangan.
“Sebab pangan ini adalah salah satu perhatian dari pemerintah. Pangan tidak boleh kurang dan pangan harus terpenuhi, sehingga diperlukan kerjasama yang baik dari lintas sektor,” ungkap Wabup Risnawanto saat menghadiri Panen Raya produksi tanaman padi sawah program ketahanan pangan dari Dana Desa Nagari Parit, Koto Balingka, Sabtu (18/3).
Ia juga menambahkan bahwa banyak persoalan pertanian yang dihadapi di lapangan. Sehingga koordinasi penyuluh pertanian, wali nagari, camat hingga Pemda Pasbar memang sangat dibutuhkan. Karena pangan ini menjadi perhatian serius pemerintah saat ini.
“Ketahanan pangan ini bukan masalah sepele. Kita harus memikirkan dengan matang persoalan ini. Apa yang dihadapi oleh petani harus koordinasikan dengan penyuluh, nagari, camat dan OPD, sehingga ada jalan keluar dari persoalan tersebut,” ujar Risnawanto.
Seperti persoalan benih, pupuk, dan air lanjutnya harus direncanakan dengan matang karena program pemerintah itu, harus terencana dan terukur.
“Makanya kelompok tani harus memaparkan apa yang menjadi kebutuhanya, sehingga bisa kita ajukan dan kita susun. Karena program kerja itu mulai dari diajukan tahun ini, maka realisasi tahun depan, artinya semua terencana dan terukur,” ucap Risnawanto.
Untuk itu, kata Risnawanto ke depan harus diagendakan rapat koordinasi dengan pertanian. Dikelompokkan sesuai wilayah, seperti wilayah utara ini ada beberapa kecamatan sehingga jelas persoalan pertanian ini dan ada solusinya. Di Koto Balingka sendiri luas area pertanian mencapai 220 ha. Ia meminta kepada petani untuk ikut asuransi, sehingga gagal panen pun masih bisa mendapatkan hasil.
“Seperti hasil panen, jika saat ini di Nagari Parit 4,2 ton hasil panen satu ha, sementara di daerah lain sudah bisa 6 ton per ha. Makanya kita harus cari apa kelemahan. Apakah soal hama tikus, atau hama wereng dan kendala lainnya, sehingga hasil panen meningkat,” ujar Risnawanto.
Sementara itu, Wali Nagari Parit Arif Budiman menjelaskan jika sebesar 20 persen dari ADD digunakan untuk ketahanan pangan. Apakah ketahanan pangan hewani maupun pangan nabati.
“Binaan kita ada 10 ha area pertanian yang dilakukan oleh kelompok tani Koto Laweh Karya dengan anggota tani 40 orang. Ada juga kelompok wanita tani cempaka,” jelasnya.
Turut hadir pada Panen Raya tersebut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail, Kepala Dinas Perikanan Zulfi Agus, camat dan wali nagari setempat, penyuluh pertanian dan stakeholder terkait lainnya. (RU)
Komentar